FENOMENA:Ketika kata tak lagi bermakna, ketika mulut tak lagi berucap dan ketika bahasa tak lagi bersuara.

Jumat, 22 Februari 2008

Identitas Budaya Sebagai Harga Mati bagi NKRI

Bercengkrama dengan alam,

Arus moderenisasi dan globalisasi banyak membawa budaya baru yang siap melahap budaya pertiwi, manun terkadang dan bahkan kita suka luput kemudia lupa dengan akar diri kita sendiri sehingga yang terjadi adalah kita mulai tercerabut dari akar budaya kita sendiri " sehingga pikun dengan karakter dan identitas darimana kita berasal.

Salah satu antisipasi supaya kita tetap menjadi diri kita dengan arus deras globalisasi adalah, kembali pada akar “Alam”. Bercengkrama dan meresama kekayaan budaya luhur para pendahulu.

Ingat bangsa yang besar adalah bangsa yang senantiasa menghargai sejarahnya (bukan untuk berbanga diri atau terlena dengan uporia) tapi untuk dijadikan patokan untuk langkah selanjutnya.

Identitas Budaya adalah Harga Mati Bagi NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)


2 komentar:

Yanuar Catur mengatakan...

bener bgt..
jika kita melihat sekarang,
banyak anak muda mulai gandrung terhadap budaya negaranya sendiri
malah membanggakan budaya lain dan cuek terhadap budaya negaranya sendiri..
salut bos

Rudia mengatakan...

Aku setuju sih,, namun kita juga tidak harus sepenuhnya kembali ke budaya asli kita sepenuhnya.

Kita juga harus pandai memilah-milah. karena ada budaya asli bangsa kita yang kurang baik juga kalau masih diterapkan pada zaman sekarang ini.

Serta kita harus menyaring budaya dari luar, namun itupun harus dilakukan sejak dini.

Karena kalau tidak, budaya luar semakin cepat merambah dan bangsa ini sudah tidak lagi menjadi bangsa yang berbudaya.